Pengurus PMR SMABHATIG

Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

Selasa, 28 Desember 2010

Ingin Menaikan Tekanan Darah?

Tekanan darah rendah, atau hipotensi, terjadi ketika tekanan darah selama dan setelah setiap detak jantung jauh lebih rendah dari biasanya. Ini berarti jantung, otak, dan bagian lain dari tubuh tidak mendapatkan cukup darah. Berikut ini adalah tips untuk menaikkan tekanan darah.
  1. Konsumsi lebih banyak garam.
    Para ahli biasanya menyarankan untuk membatasi jumlah garam dalam diet Anda karena sodium dapat meningkatkan tekanan darah, bahkan secara drastis.
    Untuk orang dengan tekanan darah rendah, ini dapat menjadi hal yang baik.
    Tapi karena kelebihan natrium dapat menyebabkan gagal jantung,terutama pada orang dewasa yang lebih tua, penting untuk memeriksa dengan dokter Anda sebelum meningkatkan garam dalam diet Anda.
  2. Minum lebih banyak air.
    Meskipun hampir semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari minum cukup air, ini benar terutama jika Anda memiliki tekanan darah rendah.
    Cairan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, keduanya penting dalam mengobati tekanan darah rendah/hipotensi.
  3. Untuk Wanita bisa kenakan stocking.
    Stoking elastis yang sama sering digunakan untuk meringankan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki Anda.
  4. Jangan lupa sarapan pagi sebelum melakukan aktivitas.
    Sebab bila beraktivitas perut masih kosong, tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini pada orang yang memiliki riwayat hipotensi, gangguan ini mudah muncul.
  5. Kopi.
    Sesekali minum kopi agar memacu peningkatan detak jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
  6. Bayam.
    Untuk sayur, perbanyak konsumsi bayam karena bayam bagus untuk mengatasi tekanan darah rendah.
  7. Konsumsi cokelat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, mentega, keju dan jahe merah.
  8. Ketimun.
    Hindari makan ketimun.
  9. Kacang Hijau.
    Kacang hijau baik untuk menaikkan tekanan darah. Kolak kacang ijonya dibuat tiap hari. Dalam beberapa hari tekanan darah dapat normal lagi.
Semoga bermanfaat teman-teman pengunjung setia blog pmr smabhatig. Terima kasih.

Kamis, 28 Oktober 2010

Santunan terhadap penderita AIDS

BAGAIMANA SEBAIKNYA  SIKAP KITA  TERHADAP  PENGIDAP HIV/AIDS?
Semua harus bersikap biasa (tanpa membedakan) seperti sikap kita terhadap orang sehat atau penderita penyakit lain. Semua hal dapat dilaksanakan terhadap penderita, kecuali kegiatan yang menyebabkan adanya pemindahan/ kontaks darah (cairan tubuh lain) dari pengidap HIV/AIDS kepada orang lain. Misalnya : senggama tanpa Kondom, transfusi darah, tatoo/ suntik dengan alat yang sama dsb.
 
Sikap membedakan, apalagi sikap memusuhi, akan membuat penderita tertekan. Akibatnya, dapat mendorong mereka menularkan penyakitnya secara tak bertanggungjawab. Sebaliknya penderita HIV/AIDS membutuhkan dukungan agar mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu berbuat banyak bagi masyarakat.

Untuk membantu penderita AIDS:
Bangkitkan kepercayaan mereka, dan berilah dukungan dan kasih sayang. Katakan bahwa mereka masih bisa berbuat apa saja seperti sebelumnya. Satu-satunya beda ialah bahwa mereka harus memakai kondom kalau melakukan senggama. Berilah pemahaman terhadap masalah yang akan mereka hadapi dan cara mengatasinya.
 
Jangan merasa tertekan secara berlebihan, karena semua orang pasti diberi cobaan. Harus pasrah ke hadirat Allah dan tabah menghadapinya, tak  perlu menyesali diri berlebihan. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak doa dan ibadah agama.
 
Tidak perlu merasa kehilangan hak mendapat pelayanan dan perawatan dari orang lain. Jalinlah komunikasi untuk berbagi rasa secara terbuka dan jujur.

Untuk membantu keluarganya:
  1. Terimalah anggota yang menderita AIDS secara wajar. Jangan dibedakan, jangan ditakuti, jangan disingkiri. Tapi juga jangan dilebih-lebihkan.
  2. Dalam semua hal, berbuatlah seperti biasa. Satu-satunya perkecualian ialah dalam bersenggama dengan pasangannya, harus selalu memakai kondom.
  3. Besarkan jiwanya, ajak untuk meningkatkan ibadah dan melakukan lebih banyak kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
BAGAIMANAKAH MERAWAT PENDERITA HIV/AIDS ?
Untuk bisa merawat pada para penderita HIV/AIDS, maka perta¬ma-tama kita coba untuk membayangkan diri kita sendiri sebagai pengidap HIV/AIDS. Dengan mengetahui mana aktivitas yang beresiko menularkan HIV/AIDS dan mana yang tidak, kita siap memperlakukan para penderita tersebut, secara wajar-wajar  saja. 
 
Yang  perlu diperhatikan, kita harus tetap memperhatikan  prosedur   P3K maupun pera watan penderita yang memenuhi keselamatan penolongnya.
 
Penderita AIDS dalam Stadium Berat perlu dirawat oleh Tenaga Kesehatan yang berpengalaman. Sedang perawatan di rumah bagi penderita yang tidak berat, perlu hati-hati untuk memutuskan resiko penularan.
Penggunaan prosedur P3K yang aman ialah sebagai berikut:
  1. Gunakan sarung tangan dan celemek untuk tugas perawatan.
  2. Cucilah tangan setiap tugas.
  3. Pakaian kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas.
  4. Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian.
  5. Hindari kontak langsung, bila anda punya luka.
Bagaimana mengobati  orang dengan AIDS ? atau apa itu  Obat Antiretroviral?
Anggapan AIDS tidak ada obatnya adalah salah, sebagian besar infeksi oportunistik dapat diobati, bahkan dicegah dengan obat yang tidak terlalu mahal dan tersedia luas. Saat ini telah ada obat yang cukup canggih, yang dapat memperlambat kegiatan HIV menginfeksi sel yang masih sehat. Obat ini disebut sebagai obat antiretroviral. Dalam mengkonsumsi obat HIV tidak boleh memakai satu jenis obat saja, sedikitnya kita harus memakai kombinasi dua jenis obat, tetapi agar terapi ini dapat efektif untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya kita memakai kombinasi tiga obat. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral atau ART.

Berapa harga ARV ?
ARV dulu sangat mahal, tetapi belakangan ini, harganya turun terus. Pada Oktober 2003, harga kombinasi tiga obat generik adalah Rp. 300.000,- per bulan, dan ada kemungkinan akan turun lagi. Namun jelas harga ini masih di luar kemampuan sebagian besar penderita AIDS.

Kapan seorang pengidap HIV, perlu diobati dengan ARV?
Jika masa AIDS telah tiba, hal ini dapat dilihat dari jumlah CD4 yang mencapai angka di bawah 200

CD4
Kerusakan yang disebabkan oleh infeksi HIV adalah sel darah putih yang disebut sel CD4 ( adalah bagian dari sel limfosit), sel ini sangat penting pada sistem kekebalan tubuh, dan jika jumlahnya kurang, sistem tersebut menjadi terlalu lemah untuk melawan infeksi.

Bagaimana menghitung jumlah CD4 ?
Untuk mengetahui jumlah CD4 hanya melalui tes darah khusus,  Jumlah CD4 normal pada saat sehat adalah 500 – 1000, setelah terinfeksi HIV, jumlah ini biasanya turun terus. Jadi jumlah ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Kapan masa AIDS itu ?
Masa AIDS tiba manakala jumlah CD4 lebih kecil dari 200, sehingga status sistem kekebalan tubuh dapat dikatakan rusak, sehingga infeksi oportunistik (IO) dapat menyerang tubuh. Untuk mempertahankan jumlah CD4 dalam batas normal seseorang pengidap HIV dapat mengkonsumsi ARV.

Dimana kita dapat melakuakn tes CD4 ?
Di Indonesia sarana tes CD4 belum tersedia secara luas dan biayanya sangat mahal. Karena CD4 adalah termasuk golongan sel darah putih atau yang dikenal dengan istilah Limfosit, dengan mengetahui jumlah limfosit dalam darah juga dapat untuk melihat status kesehatan seseorang, untuk mengetahui jumlah limfosit dengan melakukan tes yang disebut total lymphocyte count (TLC) tes ini relatif murah dan dapat ditemukan hampir di setiap laboratorium. Jumlah TLC untuk orang sehat adalah 2000. (TLC 1000-1250 biasanya sebanding dengan CD4 kurang lebih 200).

Berapa kali orang HIV  positif melakukan tes CD4 / TLC?
Orang HIV positif diusulkan untuk melakukan tes CD4 /TLC setiap 6 bulan sekali.
Catatan :
Tidak selalu jumlah CD4/TLC rendah menunjukkan kwalitas kesehatan seseorang rendah, hal ini sangat dipengaruhi sekali oleh kondisi kejiwaan seseorang  serta mutu hidupnya yang baik.

Bisakah kita mengetahui  jumlah virus HIV ?
Bisa,  dengan melakukan tes viral load kita dapat mengetahui jumlah virus HIV dalam tubuh seseorang, tes ini merupakan kebalikan dari tes CD4/TLC, jumlah viral load makin sedikit status kesehatan seseorang semakin baik. Tes ini juga tidak tersedia secara luas dan biayanya mahal, tes ini tidak begitu penting, dan hanya ada manfaat jika kita memakai obat antiretroviral.

Minggu, 28 Februari 2010

Keluarga

Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.

Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
  • Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
  • Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
  • Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
  • Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
  • Satu orang dengan beberapa anak.
Karena beragam dan luasnya pengertian tentang keluarga maka penting adanya pembatasan atau definisi keluarga. Diantaranya pendapat Burgess dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok sosial lainnya adalah sebagai berikut

Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi

Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga, kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau tiga anak.

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman.

Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri yang berlainan dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga timbul melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).

Pada garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.

Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.

Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam “Sosiologi Pendidikan” mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
  1. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak
  2. Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi
  3. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa tanggung jawab
  4. Fungsi keluarga ialah memelihara, merawat dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
Fungsi Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan”.

Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah :
  • Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga 
  • Mendidik ke arah kebaikan
  • Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan sebagai berikut : “Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.

Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Ini harus benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan untuk melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman anak bisa lebih luas.

Selain dari pendapat diatas mengenai fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :

Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak dan diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
 
Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.

Fungsi protektif – Fungsi ini lebih menitik beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.

Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak

Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban mmperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan beragama. Sehingga melalui pengenalan ini diharapkan keluarga dapat mendidik anak serta anggotanya menjadi manusia yang beragama sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut.

Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya. Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga akan menambah saling mengerti, solidaritas dan tanggung jawab bersama.

Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari

Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya kebutuhan seksuil. Kebutuhan ini berhubungan dengan pengembangan keturunan atau keinginan untuk mendapatkan keturunan. Selain itu juga yang termasuk dalam fungsi biologis ini yaitu perlindungan fisik seperti kesehatan jasmani dan kebutuhan jasmani yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan akan mempengaruhi kepada jasmani setiap anggota keluarga.

Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.

Baca juga : 

Kamis, 28 Januari 2010

Tuberculosis


Definisi Tuberculosis
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium tuberculosis. Ia pertama kali diisolasikan pada tahun 1882 oleh dokter Jerman yang bernama Robert Koch yang menerima hadiah Nobel untuk penemuan ini. TB paling umum mempengaruhi paru-paru namun juga dapat melibatkan hampir semua organ apa saja dari tubuh. Bertahun-tahun yang lalu, penyakit ini dirujuk sebagai konsumsi karena tanpa perawatan yang efektif, pasien-pasien ini seringkali akan meninggal. Sekarang, tentu saja, tuberculosis biasanya dapat dirawat dengan berhasil dengan antibiotik-antibiotik.

Ada juga kelompok dari organisme-organisme yang dirujuk sebagai atypical tuberculosis. Ini melibatkan tipe-tipe lain dari bakteri yang ada dalam keluarga Mycobacterium. Seringkali, organisme-organisme ini tidak menyebabkan penyakit dan dirujuk sebagai colonizers karena mereka hanya hidup bersama dengan bakteri-bakteri lain dalam tubuh kita tanpa menyebabkan kerusakan. Pada saat-saatnya, bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan infkesi yang adakalanya secara klinik seperti khas tuberculosis. Ketika atypical mycobacteria ini menyebabkan infeksi, mereka seringkali sangat sulit disembuhkan. Sering, terapi obat untuk organisme-organisme ini harus diberikan untuk satu setengah sampai dua tahun dan memerlukan banyak obat-obat.
 
Bagaimana Seseorang Memperoleh TB ?
Seorang terinfeksi dengan bakteri tuberculosis ketika ia menghirup sedikit partikel-partikel dari dahak yang terinfeksi dari udara. Bakteri-bakteri tercemar kedalam udara ketika seseorang yang mempunyai infeksi tuberculosis paru batuk, bersin, bersorak, atau meludah (yang adalah umum pada beberapa budaya-budaya). Orang-orang yang berdekatan dapat kemudian kemungkinan menghirup bakteri-bakteri kedalam paru-paru mereka. Anda tidak akan memperoleh TB hanya dengan menyentuh pakaian-pakaian atau menjabat tangan-tangan dari beberapa orang-orang yang terinfeksi. Tuberculosis disebar (ditularkan) terutama dari orang ke orang dengan menghirup udara yang terinfeksi selama kontak yang dekat.

Ada bentuk dari atypical tuberculosis, bagaimanapun, yang ditularkan dengan meminum susu yang tidak disterilkan. Bakteri yang berhubungan, disebut Mycobacterium bovis, menyebabkan bentuk TB ini. Dahulu, tipe bakteri ini adalah penyebab utama dari TB pada anak-anak, namun ia jarang menyebabkan TB sekarang karena kebanyakan susu disterilkan (menjalani proses pemanasan yang membunuh bakteri-bakteri).

Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Seseorang Memperoleh TB ?
Ketika bakteri tuberculosis yang terhirup memasuki paru-paru, mereka dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi paru lokal (pneumonia). Nodul-nodul (simpul-simpul) limfa lokal yang berhubungan dengan paru-paru mungkin menjadi terlibat dengan infeksi dan biasanya membesar. Nodul-nodul limfa hilar (nodul-nodul limfa yang berdekatan pada jantung pada bagian tengah dari dada) seringkali terlibat.

Sebagai tambahan, TB dapat menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh. Sistim imun tubuh (pertahanan), bagaimanapun, dapat melawan infkesi dan menghentikan penyebaran bakteri. Sistim imun akhirnya melakukan begitu dengan membentuk jaringan parut sekitar bakteri TB dan mengisolasinya dari seluruh tubuh. Tuberculosis yang terjadi setelah paparan awal pada bakteri seringkali dirujuk sebagai TB primer. Jika tubuh mampu untuk membentuk jaringan parut (fibrosis) sekitar bakteri TB, maka infeksi tertahan pada status tidak aktif. Individu seperti itu secara khas tidak mempunyai gejala-gejala dan tidak dapat menyebarkan TB pada orang-orang lain. Jaringan parut dan nodul-nodul limfa mungkin secepatnya mengeras, seperti batu, yang disebabkan oleh proses dari kalsifikasi dari bekas-bekas luka (endapan-endapan calcium dari aliran darah pada jaringan parut). Bekas-bekas luka ini seringkali tampak pada studi-studi X-rays dan pencitraan seperti kelereng-kelereng bulat dan dirujuk sebagai granuloma. Jika bekas-bekas luka ini tidak menunjukan bukti apa saja dari calcium pada X-ray, mereka dapat menjadi sulit untuk dibedakan dari kanker.

Adakalanya, bagaimanapun, sistim imun tubuh melemah, dan bakteri pecah keluar melalui jaringan parut dan menyebabkan penyakit yang aktif, dirujuk sebagai pengaktifan kembali tuberculosis atau TB sekunder. Misalnya, sistim imun dapat melemah oleh penuaan, perkembangan infeksi lain atau kanker, atau obat-obat tertentu seperti cortisone, obat-obat anti kanker, atau obat-obat tertentu yang digunakan untuk merawat arthritis atau penyakit peradangan usus. Penerobosan bakteri dapat berakibat pada kekambuhan dari pneumonia dan penyebaran TB pada lokasi-lokasi lain dalam tubuh. Ginjal-ginjal, tulang, dan lapisan dari otak dan sumsum tulang belakang (meninges) adalah tempat-tempat yang paling umum dipengaruhi oleh penyebaran TB diluar paru-paru.

Berapa Umum TB, Dan Siapa Memperolehnya ?
Lebih dari 8 juta kasus-kasus baru dari TB terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Di Amerika, diperkirakan bahwa 10-15 juta orang terinfkesi dengan bakteri TB dan 22,000 kasus-kasus baru dari TB terjadi setiap tahun.
Siapa saja dapat memperoleh TB, namun orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi, termasuk
  • orang-orang yang hidup dengan individu-individu yang mempunyai infkesi TB yang aktif,
  • orang-orang yang miskin atau tidak mempunyai rumah,
  • orang-orang yang dilahirkan dari negara-negara yang mempunyai kelaziman TB yang tinggi,
  • penduduk rumah perawatan dan penghuni-penghuni penjara,
  • peminum-peminum alkohol dan pengguna-pengguna obat terlarang intravena,
  • orang-orang dengan diabetes, kanker-kanker tertentu, dan infeksi HIV (virus AIDS),
  • pekerja-pekerja perawatan kesehatan.
Tidak ada bukti yang kuat untuk kerentanan yang ditentukan secara genetik (diwariskan) untuk TB.
Gejala-Gejala Dari Tuberculosis

Seperti yang disebutkan sebelumnya, infeksi TB biasanya terjadi awalnya pada bagian atas (lobe) dari paru-paru. Sistim imun tubuh, bagaimanapun, dapat menghentikan bakteri melanjutkan reproduksi. Jadi, sistim imun dapat membuat infeksi paru tidak aktif (dormant). Pada sisi lain, jika sistim imun tubuh tidak dapat menahan bakteri TB, bakteri akan reproduksi (menjadi aktif atau aktif kembali) pada paru-paru dan menyebar ketempat lain dalam tubuh.

Mungkin memakan waktu berbulan-bulan dari saat infeksi awalnya masuk kedalam paru-paru hingga gejala-gejala berkembang. Gejala-gejala yang biasa yang terjadi dengan infeksi TB yang aktif adalah kelelahan dan kelemahan umum, kehilangan berat badan, demam, dan keringat-keringat malam. Jika infeksi pada paru memburuk, maka gejala-gejala lebih jauh dapat termasuk batuk, nyeri dada, batuk dahak (material dar paru-paru) dan/atau darah, dan sesak napas. Jika infeksi menyebar dluar paru-paru, gejala-gejala akan tergantung pada organ-organ yang terlibat.

Mendiagnosa Tuberculosis
TB dapat didiagnosa dengan beberapa cara-cara yang berbeda, termasuk X-rays dada, analisa dahak, dan tes-tes kulit. Adakalanya, X-rays dada dapat mengungkap bukti dari pneumonia tuberculosis yang aktif. Pada saat-sat yang lain, X-rays mungkin menunjukan luka-luka parut (fibrosis) atau pengerasan (kalsifikasi) pada paru-paru, menyarankan bahwa TB tertahan dan tidak aktif. Pemeriksaan dahak pada slide (corengan) dibawah mikroskop dapat menunjukan kehadiran dari bakteri yang mirip tuberculosis. Bakteri-bakteri dari keluarga Mycobacterium, termasuk atypical mycobacteria, stain positive dengan zat-zat pewarna khusus dan dirujuk sebagai acid-fast bacteria (AFB). Sample dari dahak juga biasanya diambil dan dibiakan pada inkubator-inkubator khusus sehingga bakteri tuberculosis dapat sesudah itu diidentifikasi sebagai tuberculosis atau atypical tuberculosis.

Beberapa tipe-tipe dari tes-tes kulit digunakan untuk menyaring infeksi TB. Apa yang disebut tes-tes kulit tuberculin ini termasuk tes Tine dan tes Mantoux, juga dikenal sebagai tes PPD (purified protein derivative). Pada setiap tes-tes ini, sejumlah kecil ekstrak yang dimurnikan dari bakteri tuberculosis yang mati disuntikan kebawah kulit. Jika seorang tidak terinfeksi dengan TB, maka tidak ada reaksi akan terjadi pada tempat suntikan (tes kulit negatif). Jika seorang terinfeksi dengan tuberculosis, bagaimanapun, area yang kemerahan yang meninggi akan terjadi sekitar tempat suntikan tes. Reaksi ini, tes kulit yang positif, terjadi kira-kira 48-72 jam setelah suntikan. Jika hanya tes kulit positif, atau bukti dari TB sebelumnya hadir pada X-rays dada, penyakitnya dirujuk sebagai latent tuberculosis. Ini berlawanan dengan TB aktif seperti yang digambarkan diatas, dibawah gejala-gejala.

Jika infeksi dengan tuberculosis telah terjadi baru-baru ini, bagaimanapun, tes kulit dapat menjadi negatif palsu. Alasan untuk tes negatif palsu dengan infeksi baru-baru ini adalah bahwa biasanya memakan waktu dua sampai 10 minggu setelah waktu infeksi dengan tuberculosis sebelum tes kulit menjadi positif. Tes kulit dapat juga menjadi negatif palsu jika sistim imun seseorang melemah atau berkurang yang disebabkan oleh penyakit lain sepert AIDS atau kanker, atau sedang meminum obat-obat yang menekan respon imun, seperti cortisone atau obat-obat kanker.

Ingat, bagaimanapun, bahwa tes kulit TB tidak dapat menentukan apakah penyakitnya aktif atau tidak. Penentuan ini memerlukan X-rays dada dan/atau analisa dahak (corengan dan pembiakan) di laboratorium. Organisme dapat mengambil waktu sampai enam minggu untuk tumbuh pada pembiakan pada laboratorium mikrobiologi. Tes khusus untuk mendiagnosa TB disebut PCR (polymerase chain reaction) mendeteksi material genetik bakteri. Tes ini adalah sangat sensitif (ia mendeteksi jumlah-jumlah yang sangat kecil dari bakteri) dan spesifik (ia mendeteksi hanya bakteri TB). Seorang dapat biasanya memperoleh hasil-hasil dari tes PCR dalam beberapa hari.
 
Adakah Vaksin Terhadap Tuberculosis ?
Bacille Calmette Gurin, juga dikenal sebagai BCG, adalah vaksin yang diberikan keseluruh bagian-bagian dunia. Ia diperoleh dari atypical Mycobacterium namun menawarkan beberapa perlindungan terhadap berkembangnya tuberculosis aktif, terutama pada bayi-bayi dan anak-anak. Vaksinasi ini dipercayai menjadi penting pada bagian-bagian dunia dimana TB adalah sangat umum. Ini bukanlah kasusnya di Amerika. Ketika BCG telah dberikan, tes-tes kulit PPD dan Tine masa depan tetap positif dan dapat menyebabkan beberapa kebingungan ketika mencoba mendiagnosa TB. Adalah juga penting untuk menyadari bahwa bahkan dengan vaksin BCG pada masa kanak-kanak, tetap dapat terjadi pada kaum dewasa yang terpapar pada bakeri tuberculosis, yang mempertanyakan kegunaan dan keefektifan yang nyata dari vaksinasi ini.

Tes darah baru kini tersedia yang dapat membantu membedakan antara vaksin BCG sebelumnya dan PPD positif yang disebabkan oleh infeksi TB. Tes ini melibatkan pencampuran darah pasien dengan unsur-unsur yang menghasilkan respon imun seperti TB. Setelah suatu periode waktu, sel-sel imun, jika terinfeksi dengan TB, menghasilkan interferon-gamma, protein yang dihasilkan oleh tubuh untuk mempertahankan terhadap infeksi. Tes ini, seperti kebanyakan, adalah tidak sempurna, namun dengan informasi klinik yang benar dapat membantu membedakan infeksi TB yang nyata dari reaksi positif pada tes yang disebabkan oleh vaksin BCG sebelumnya.
 
Merawat Tuberculosis
Seorang dengan tes kulit yang positif, X-ray dada yang normal, dan tidak ada gejala-gejala kemungkinan besar mempunyai hanya beberapa kuman-kuman TB dalam status tidak aktif dan adalah tidak menular. Meskipun demikian, perawatan dengan antibiotik mungkin direkomendasikan untuk orang ini untuk mencegah TB kembali ke dalam infeksi yang aktif. Antibiotik yang digunakan untuk tujuan ini disebut isoniazid (INH). Jika diminum enam sampai 12 bulan, ia akan mencegah TB menjadi aktif dimasa depan. Nyatanya, jika seorang dengan tes kulit yang positif tidak meminum INH, ada risiko sepanjang hidup 5%-10% bahwa TB akan menjadi aktif.

Mengambil isoniazid dapat menjadi tidak dinasehatkan (kontraindikasi) selama kehamilan atau untuk mereka yang menderita dari alkoholisme atau penyakit hati. Juga, isoniazid dapat mempunyai efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan ni terjadi secara jarang, namun rash (ruam kulit) dapat berkembang, dan individu dapat merasa lelah atau mudah marah. Kerusakan hati dari isoniazid adalah peristiwa yang jarang dan secara khas berbalik sekali obat dihentikan. Sangat jarang, bagaimanapun, terutama pada kaum tua, kerusakan hati (INH hepatitis) dapat bahkan menjadi fatal. Adalah penting oleh karenanya, bagi dokter untuk memonitor hati pasien dengan memerintahkan tes-tes darah yang disebut tes-tes fungsi darah secara periodik selama perjalanan dari terapi INH. Efek sampingan lain dari INH adalah sensasi yang berkurang pada anggota-anggota tubuh yang dirujuk sebagai peripheral neuropathy. Ini dapat dihindari dengan memakan vitamin B6 (pyridoxine), dan ini seringkali diresepkan bersama dengan INH.

Seorang dengan tes kulit yang positif bersama dengan X-ray dada yang abnormal dan dahak yang membuktikan bakteri TB mempunyai TB aktif dan adalah menular. Seperti yang telah disebutkan, TB aktif biasanya disertai oleh gejala-gejala, seperti batuk, demam, kehilangan berat badan, dan kelelahan.

TB aktif dirawat dengan kombinasi dari obat-obat bersama dengan isoniazid. Rifampin (Rifadin), ethambutol (Myambutol), dan pyrazinamide adalah obat-obat yang secara umum digunakan untuk merawat TB aktif dalam hubungan dengan isoniazid (INH). Empat obat-obat seringkali diminum untuk dua bulan pertama terapi untuk membantu membunuh strain-strain bakteri apa saja yang secara potensial resisten. Kemudian angkanya biasanya dikurangi ke dua obat-obat untuk sisa perawatan berdasarkan pada pengujian kepekaan obat yang biasanya tersedia pada saat ini dalam perjalanan terapi. Streptomycin, obat yang diberikan dengan suntikan, mungkin juga digunakan, terutama ketika penyakitnya ekstensif dan/atau pasien-pasien tidak dapat dipercaya meminum obat-obat oral mereka (diistilahkan pemenuhan yang buruk). Perawatan biasanya berlangsung berbulan-bulan dan adakalanya bertahun-tahun. Perawatan yang berhasil tergantung sebagian besar pada keturutan pasien. Tentu saja, kegagalan pasien untuk meminum obat-obat seperti yang diresepkan adalah penyebab yang paling penting dari kegagalan untuk menyembuhkan infeksi TB. Pada beberapa lokasi-lokasi, departemen kesehatan menuntut pengamatan langsung dari keturutan pasien pada terapi.

Operasi pada paru-paru mungkin diindikasikan untuk membantu menyembuhkan TB jika obat telah gagal, namun pada jaman sekarang, operasi untuk TB adalah tidak biasa. Perawatan dengan antibiotik-antibiotik yang tepat akan biasanya menyembuhkan TB. Tanpa perawatan, bagaimanapun, tuberculosis dapat menjadi infeksi yang mematikan. Oleh karenanya, diagnosis dini adalah penting. Bagi individu-individu yang telah terpapar pada orang dengan TB, atau dicurigai telah terjangkit, harus diperiksa oleh dokter untuk tanda-tanda dari TB dan disaring dengan tes kulit TB.

Definisi TB Yang Resisten Terhadap Obat
TB yang resiten terhadap obat (TB yang tidak merespon pada perawatan obat) telah menjad persoalan yang sangat serius pada tahun-tahun belakangan ini pada populasi-populasi tertentu. Misalnya, TB yang resisten terhadap INH terlihat diantara pasien-pasien dari Asia Tenggara. Kehadiran dari unsur-unsur seperti INH dalam sirup-sirup batuk pada bagian dunia itu mungkin memainkan peran dalam menyebabkan resisten terhada INH. Kasus-kasus resisten obat juga seringkali terlihat pada populasi-populasi penjara. Bagaimanapun, alasan utama untuk pengembangan resisten adalah perawatan TB yang dikendalikan dengan buruk. Ini dapat berakibat dari penurutan (disiplin) pasien yang buruk, pendosisan atau pengresepan obat yang tidak tepat, obat-obat yang diformulakan dengan buruk, dan/atau suplai obat yang tidak memadai. Multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) merujuk pada organisme-organisme yang adalah resisten terhadap paling sedikit dua dari obat-oba garis pertama, INH dan Rifampin. Lebih baru-baru ini, extensively drug resistant tuberculosis (XDR-TB) telah timbul. Bakteri-bakteri ini juga resisten terhadap tiga atau lebih dari obat-obat perawatan garis kedua.

XDR-TB terlihat diseluruh dunia namun paling seringkali terlihat di negara-negara bekas Uni Soviet dan Asia.

Mencegah penyebaran XDR-TB adalah penting. World Health Organization (WHO) merekomendasikan perbaikan perawatan dasar TB untuk mencegah timbulnya resistensi dan perkembangan dari laboratorium-laboratorium yang tepat untuk mendeteksi kasus-kasus resisten. Jika kasus-kasus resisten obat ditemukan, perawatan yang segera dan tepat diperlukan. Ini akan mencegah penularan lebih jauh. Kolaborasi dari perawatan HIV dan TB akan juga membantu membatasi penyebaran tuberculosis, keduanya strain-strain yang sensitif dan resisten.
 
Masa Depan Untuk TB
Secara masuk akal, TB dapat telah dieliminasikan dengan perawatan yang efektif, vaksinasi-vaksinasi, dan tindakan-tindakan kesehatan publik pada tahun 2000. Bagaimanapun, kemunculan dari HIV merubah seluruh gambaran. Karena HIV, peningkatan yang sangat besar pada frekwensi (kejadian) dari TB terjadi pada tahun 80an sampai 90an. Peningkatan pada TB ini terjadi karena penekanan sistim imun tubuh (pertahanan) oleh HIV mengizinkan TB terjadi sebagai apa yang disebut infeksi oportunistik. Dengan peningkatan epidemik HIV di Afrika, keprihatinan-keprihatinan yang serius sedang ditimbulkan tentang perkembangan dari MDR-TB dan XDR-TB pada populasi ini. Mudah-mudahan, kontrol dari HIV di masa depan akan mencegah kebangkutan dari tuberculosis ini.